Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani Indrawati, memprediksi resesi global akan mulai terjadi di tahun 2023 mendatang. Penyebabnya karena naiknya suku bunga acuan oleh bank sentral di sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat dan Inggris, sehingga berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi dunia.
Selain itu, inflasi yang tinggi dan kenaikan harga energi dan pangan juga disinyalir menjadi pemicu terjadinya resesi ekonomi. Nah, untuk menghadapi ancaman resesi, maka kamu harus pintar dalam mengatur investasi dan mengoptimalkan kondisi keuangan guna meminimalkan dampak yang ditimbulkan akibat resesi tersebut.
Lantas, bagaimanakah cara mengaturnya? Yuk, simak!
1. Buat perencanaan keuangan
Pertama, buatlah terlebih dahulu perencanaan keuangan. Bisa menggunakan rumus 10-20-30-40. Di mana, 20% dari dana yang kamu miliki bisa digunakan untuk instrumen investasi yang menawarkan likuid. Likuid sendiri merupakan aset yang dapat diubah menjadi uang tunai tanpa mengurangi nilainya.
2. Kurangi pos pengeluaran
Mulailah untuk melakukan penghematan dengan mengurangi pos-pos pengeluaran yang tidak penting dan jangan menambah utang. Jika memang terlanjur berutang, maka segeralah untuk melunasi utang tersebut. Atau, apabila kamu belum sanggup untuk melunasinya, sebaiknya hubungi pihak pemberi utang dan mintalah keringanan.
3. Atur portofolio investasi
Apabila kamu melihat kondisi pasar global sudah mulai mengalami penurunan, maka alangkah baiknya atur ulang kembali portofolio investasimu. Cara mengaturnya pun terbilang mudah, di mana kamu tinggal memilih instrumen investasi yang aman digunakan seperti saham atau kripto yang menawarkan banyak keuntungan untukmu.
4. Pilih saham defensif
Ada baiknya kamu memilih saham defensif (defensive stock). Mengutip laman Investopedia, saham defensif merupakan jenis saham yang memberikan dividen konsisten dan stabil, terlepas dari kondisi pasar saham. Ini karena sahamnya memiliki permintaan yang konstan sehingga tidak akan terkena dampak meski terjadi resesi.
6. Pintar melihat peluang
Rajinlah untuk melihat perkembangan ekonomi dan pintarlah dalam memanfaatkan peluang yang ada di sekitarmu, terlebih memiliki nilai karena bisa mendatangkan keuntungan yang lebih besar untukmu.
Selain pintar dalam mengatur investasi, kamu juga harus mengetahui beberapa instrumen investasi yang aman untuk dipilih ketika terjadi resesi, di antaranya:
1. Kripto
Kripto atau cryptocurrency merupakan mata uang digital yang memanfaatkan kriptografi sebagai penjaminnya. Adanya penjamin ini, maka setiap transaksi yang dilakukan pada cryptocurrency tidak akan bisa dipalsukan bahkan dimanipulasi oleh pihak lain.
Bicara mengenai kripto, Nanovest merupakan salah satu marketplace terpercaya di Indonesia yang menyediakan investasi aset kripto seperti Altcoin. Aset Kripto yang tersedia di Nanovest ini sangat aman digunakan untuk melakukan berbagai transaksi karena terdaftar dan diawasi oleh BAPPEBTI (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi).
2. Saham Amerika
Saham merupakan bagian kepemilikan dari suatu perusahaan. Apabila sebuah perusahaan diibaratkan pizza besar yang dibagi menjadi 100 bagian, maka setiap bagiannya adalah 1%. Nah, jika kamu tertarik membeli 10 bagian pizza, tentu kamu memiliki 10% saham dari perusahaan tersebut.
Gimana? Mau investasi saham Amerika? Yuk, investasi di Nanovest yang bisa diunduh lewat Play Store dan App Store. Tersedia lebih dari 1.500 saham yang bisa kamu beli di Nanovest dan semua saham tersebut bisa diperjualbelikan di pasar saham US seperti BATS, NYSE, NASDAQ, dan lain sebagainya. Tenang, aplikasi Nanovest aman kok digunakan untuk transaksi karena terdaftar di FINRA (Financial Industry Regulatory Authority).
Itu dia beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghadapi resesi ekonomi. Pastikan untuk tidak panik saat terjadi resesi agar kamu tidak mengalami lebih banyak kerugian di kemudian hari, ya.
Comments